Nama Latin burung

Pelican (pelencanus conspiculates)
Ordo                : Palecanformes
Famili              : Palicanidae
Asal                 : Australia






CIRI MORFOLOGI
Burung undan atau pelikan
adalah burung air yang memiliki kantung di bawah paruhnya, dan merupakan bagian
dari keluarga burung Pelecanidae. Bersama burung pecuk, pecuk ular, gannet,
angsa batu, dan cikalang, mereka membentuk ordo Pelecaniformes

Burung Pelikan
ini berwarna putih atau sebagian besar putih. Sayap dan ekor sebagian berwarna
hitam. Selama masa mengeram warna kulit yang sulah, paruh, kantung, tengorok,
dan kaki menjadi lebih jelas. Burung pelikan mempunyai ciri ciri khusus yaitu
antara lain paruh besar dan lurus, dilengkapi dengan kait pada ujungnya dan
kantong makanan yang besar, yang bisa menggembung di sepanjang paruh. Kantong
paruh ini dapat menyimpan makanan 3 kali lebih banyak dari perutnya . Setelah
terkumpul, Pelikan kembali ke sarangnya untuk memberi makan bayi Pelikan.
 
Kantung tersebut digunakan untuk menampang ikan yang
diperoleh. Beberapa burung pelikan berenang bersama-sama, memaksa ikan-ikan
berkumpul. Kemudian masing-masing burung pelikan akan mengisi kantung makannya
dengan banyak ikan. 

Perbedaan
morfologi antara jantan dan betina kurang jelas, sehingga cukup sulit
membedakan antara pelikan jantan dan pelikan betina. Meski demikian, jika
diamati lebih sesama, dapat diketahui bahwa pelikan jantan memiliki ukurtan
tubuh yang lebih kecil, dan paruh yang lebih panjang dibanding pelikan betina.

Undan terkecil
adalah undan cokelat (Pelecanus occidentalis) dengan massa hanya 2,75
kg, panjang tubuh 106 cm dan lebar bentangan sayap maksimum 1,83 m. Pelikan
terbesar saat ini adalah undan dalmasia (Pelecanus crispus) dengan massa
15 kg dan panjang 183 cm, dengan lebar bentangan sayap hingga 3,5 m. Undan
australia memiliki paruh terpanjang di antara burung lainnya.

Pelikan adalah perenang yang baik, dengan
kaki mereka yang pendek dan kuat serta jari-jari berselaput, untuk
memudahkannya berenang di air


Kasuari Leher Kuning
(Cassuarinus Bennti)
Ordo                :
Artiodactyla
Famili              :
Sudae
Asal                 : Asia Tenggara


CIRI MORFOLOGI
Kasuari Leher Kining atau
dalam nama ilmiahnya Casuarius casuarius adalah salah satu burung dari tiga
spesies Kasuari.
Burung dewasa berukuran besar,
dengan ketinggian mencapai 170cm, dan memiliki bulu berwarna hitam yang keras
dan kaku. Kulit lehernya berwarna biru dan terdapat dua buah gelambir berwarna
merah pada lehernya. Di atas kepalanya terdapat tanduk yang tinggi berwarna
kecoklatan. Burung betina serupa dengan burung jantan, dan biasanya berukuran
lebih besar dan lebih dominan.
Burung Kasuari mempunyai kaki yang besar dan kuat
dengan tiga buah jari pada masing-masing kakinya. Jari-jari kaki burung ini
sangat berbahaya karena diperlengkapi dengan cakar yang sangat tajam. Seperti
umumnya spesies burung-burung yang berukuran besar, burung Kasuari
Gelambir-ganda tidak dapat terbang.
Populasi Kasuari Gelambir-ganda tersebar di hutan
dataran rendah di
Australia, pulau Irian dan pulau Seram di provinsi Maluku. Spesies ini
merupakan satu-satunya burung di marga
Casuarius yang
terdapat di benua Australia. Pakan burung Kasuari Gelambir-ganda terdiri dari
aneka buah-buahan yang terjatuh di dasar hutan.
Burung Kasuari biasanya hidup sendiri, berpasangan
hanya pada waktu musim berbiak. Anak burung dierami dan dibesarkan oleh burung
jantan.
Penangkapan liar dan hilangnya habitat hutan mengancam
keberadaan spesies ini. Kasuari Gelambir-ganda dievaluasikan sebagai rentan di
dalam
IUCN Red List.


Bebet Rosella Timur (Platycrus
Aximus Cecilae)
Ordo                :
Psittaciformes
Famili              : Psittasidae
Asal                 : Australia



CIRI MORFOLOGI
Platycercus eximius, termasuk
kakatua yang cerdas dengan warna paling menyolok. Endemik Australia dan
Tasmania (kanan bawah). Nuri Bayan betina Ecletus roratus, tersebar
luas di Sumba, Papua, Kepulauan Solomon dan Australia. Betina berwarna
lebih menyolok dibandingkan jantan (tengah bawah). Macaw Hyacinth Anodorhynchus
hyacinthinus
, burung paruh bengkok terbesar di dunia, memiliki daerah
sebaran terbatas di sekitar  hutan Amazon. Burung ini terancam punah
karena degradasi habitat dan perburuan ilegal. Burung ini juga termasuk salah satu hewan peliharaan yang
paling populer (kiri bawah).
Selain Indonesia
dan Australia, burung paruh
bengkok banyak ditemukan di Amerika Selatan, terutama di sekitar kawasan Amazonia yang berhutan tropis. Burung Macaw tersebar luas
di daerah ini. Ukuran tubuhnya sangat besar. Macaw hiacynth, misalnya, sangat
populer di dunia hiburan dan dikenal sebagai jenis burung paruh bengkok
terbesar di dunia.
Burung paruh bengkok tergolong burung
yang cerdas dan mudah dilatih. Selain dapat menirukan suara manusia, burung ini
juga kerap tampil di panggung pusat hiburan seperti gelanggang samudera dan Taman burung untuk menunjukkan keahliannya menggunakan
berbagai jenis alat dan permainan yang atraktif.


Rangkong (Anthra conceros Con Vexus)
Ordo                : Corctiformes
Famili              : Bucerotidae
Asal                 : Asia





Ciri Morfologi
Burung Enggang atau Burung Rangkong
(bahasa Inggris: Hornbill) adalah sejenis burung yang mempunyai paruh berbentuk
tanduk sapi tetapi tanpa lingkaran. Biasanya paruhnya itu berwarna terang. Nama
ilmiahnya “Buceros” merujuk pada bentuk paruh, dan memiliki arti “tanduk sapi”
dalam Bahasa Yunani.
Burung
Enggang
tergolong dalam
kelompok Bucerotidae yang termasuk 57 spesies. Sembilan spesies daripadanya
berasal endemik di bagian selatan Afrika. Makanannya terutama buah-buahan juga
kadal, kelelawar, tikus, ular dan berbagai jenis serangga.
Ciri-ciri
Ketika waktunya mengeram, enggang betina
bertelur sampai enam biji telur putih terkurung di dalam kurungan sarang,
dibuat antara lain dari kotoran dan kulit buah. Hanya terdapat satu bukaan
kecil yang cukup untuk burung jantan mengulurkan makanan kepada anak burung dan
burung enggang betina.
Apabila anak burung dan burung betina
tidak lagi muat dalam sarang, burung betina akan memecahkan sarang untuk keluar
dan membangun lagi dinding tersebut, dan kedua burung dewasa akan mencari
makanan bagi anak-anak burung. Dalam sebagian spesies, anak-anak burung itu
sendiri membangun kembali dinding yang pecah itu tanpa bantuan burung dewasa.

Morfologi Umum

Burung enggang, julang, burung tahun atau
kangkareng merupakan sebutan lain dari burung rangkong (Hornbill) yang kita
kenal di Indonesia.  Burung rangkong merupakan kelompok burung yang mudah
dikenali karena memiliki ciri khas berupa paruh yang besar dengan struktur
tambahan di bagian atasnya yang disebut balung (casque). Di Indonesia, ukuran
tubuh rangkong berkisar antar 40 cm sampai 150 cm, dengan rangkong terberat
mencapai 3.6 Kilogram.  Umumnya warna bulu di dominasi oleh warna hitam
untuk bagian badan dan putih bagian ekor, sedangkan warna bagian leher dan
kepala cukup bervariasi. Ciri khas burung rangkong lainnya adalah suara dari
kepakan sayap dan suara “calling”, contohnya untuk Rangkong Gading (Rhinoplax
vigil
) mempunyai suara “calling” seperti orang tertawa terbahak-bahak dan
dapat terdengar dari jarak 3 Km. Karakter unik di atas dapat dipergunakan
sebagai identifikasi di lapangan untuk setiap jenis burung rangkong.
  

Nuri Merah (Domicella-domicella)
Ordo                :
Psittaciformes
Famili              :
Psittasidae
Asal                 : Irian



Ciri Morfologi
Warna tubuh nuri jenis ini pada umumnya
merah tua. Pada bagian leher terdapat “kalung” kuning. Bagian mahkota
kepala berwarna hitam agak violet. Sayapnya hijau. Mata dan paruhnya merah
oranye. Panjang tubuh antara 28—29 cm. Berat antara 200—250 g. Kasturi
tengkuk-biru maluku serupa dengan nuri punggung-kuning (L. chlorocercus), tetapi
dapat dibedakan dengan “kalung” warna kuningnya lebih sempit serta warna ungu
pada bagian mahkota kepala belakangnya.
Penyebarannya
meliputi daerah P. Seram. Dahulu pernah tercatat dijumpai juga di P. Ambon dan
P. Buru.
b. Status
populasi
Habitat nuri
merah kepala biru maluku berapa hutan primer pada ketinggian 500—1.000 m dpl.
Namun, dewasa ini habitat Lorius domicella sudah merambah sampai
perkebunan pepaya dan pisang. Populasi nuri ini semakin terancam kepunahan
akibat deforestasi dan penangkapan yang membabi buta. Pada tahun 1991,
populasinya diperkirakan sekitar 20.000 ekor. Saat ini populasinya diperkirakan
mengalami sedikit kenaikan.
Nuri ini masuk
dalam daftar jenis burung yang dilindungi sejak tahun 1972 dengan Surat
Keputusan Menteri Pertanian No. 327/Kpts/Um/i972 dan diperkuat dengan Lampiran
Peraturan Pemerintah No.7 Tahun 1999.

Artikel Terkait

Nama Latin burung
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

Tinggalkan Jejak Anda Dengan Berkomentar